Sebuah restoran di Distrik Kensington diberi predikat 'makanan murah terbaik di Sydney'. Namanya Pondok Buyung. Restoran itu menjual masakan Padang.
Tak ada minuman alkohol yang disediakan, dekorasi ruangan terkesan ala kadarnya, namun harganya sangat terjangkau untuk ukuran kantong orang Australia. Nasi dengan dua lauk dan sayuran dibanderol 9,5 dolar Australia atau setara dengan Rp84.547.
Pondok Buyung masuk dalam daftar makanan terbaik Sydney yang dimuat buku 'Everyday Eats 2011' yang diterbitkan hari ini. Buku ini mendata makanan terbaik, di kota tersibuk di Australia tersebut, yang harganya di bawah 30 dolar Australia atau setara Rp266.900.
Buku ini diterbitkan oleh Fairfax Books yang bekerja sama dengan Sydney Morning Herald Good Food Guide. vSementara itu, kedai 'Spice I Am' di Surry Hills mendapat predikat juara alias terbaik versi 'Everyday Eats 2011'. Penghargaan lain diberikan dalam kategori sarapan terbaik dan makanan vegetarian.
Pemilik Pondok Buyung, Peter Sjarief, mendiskripsikan makanannya sebagai "100 persen makanan asli Indonesia". Para pembeli bisa memilih dari 20 lauk yang tersedia, ada rendang, ikan berempah, sampai kari otak sapi. Juga ada tempe dan bayam berkuah santan.
Sjarief yang asal Sumatera Barat bermigrasi ke Australia pada 1976. Restorannya ini sudah beroperasi selama 20 tahun. Hebatnya, selama itu, harga makannanya baru naik sekali, dari 5,5 dollar ke 9,5 dollar Australia per paket. Sjarief mengatakan, ia bisa mempertahankan harga murah karena ini adalah bisnis keluarga.
Soal rasa makanan, Sjarief bersyukur, naiknya kunjungan turis Australia ke Bali membawa pengaruh ke lidah mereka yang sudah mengecap kuliner Indonesia. Itu sangat membantu bisnisnya.
"Saya tidak melakukan apapun untuk promosi, ini menyebar begitu saja dari mulut ke mulut," kata dia seperti dimuat syrney Morning Herald, Selasa 22 Februari 2011. "Yang jelas, kualitas harus dipertahankanHarus ada standar yang baik, ini tentang bekerja keras."
Source:
Tak ada minuman alkohol yang disediakan, dekorasi ruangan terkesan ala kadarnya, namun harganya sangat terjangkau untuk ukuran kantong orang Australia. Nasi dengan dua lauk dan sayuran dibanderol 9,5 dolar Australia atau setara dengan Rp84.547.
Pondok Buyung masuk dalam daftar makanan terbaik Sydney yang dimuat buku 'Everyday Eats 2011' yang diterbitkan hari ini. Buku ini mendata makanan terbaik, di kota tersibuk di Australia tersebut, yang harganya di bawah 30 dolar Australia atau setara Rp266.900.
Buku ini diterbitkan oleh Fairfax Books yang bekerja sama dengan Sydney Morning Herald Good Food Guide. vSementara itu, kedai 'Spice I Am' di Surry Hills mendapat predikat juara alias terbaik versi 'Everyday Eats 2011'. Penghargaan lain diberikan dalam kategori sarapan terbaik dan makanan vegetarian.
Pemilik Pondok Buyung, Peter Sjarief, mendiskripsikan makanannya sebagai "100 persen makanan asli Indonesia". Para pembeli bisa memilih dari 20 lauk yang tersedia, ada rendang, ikan berempah, sampai kari otak sapi. Juga ada tempe dan bayam berkuah santan.
Sjarief yang asal Sumatera Barat bermigrasi ke Australia pada 1976. Restorannya ini sudah beroperasi selama 20 tahun. Hebatnya, selama itu, harga makannanya baru naik sekali, dari 5,5 dollar ke 9,5 dollar Australia per paket. Sjarief mengatakan, ia bisa mempertahankan harga murah karena ini adalah bisnis keluarga.
Soal rasa makanan, Sjarief bersyukur, naiknya kunjungan turis Australia ke Bali membawa pengaruh ke lidah mereka yang sudah mengecap kuliner Indonesia. Itu sangat membantu bisnisnya.
"Saya tidak melakukan apapun untuk promosi, ini menyebar begitu saja dari mulut ke mulut," kata dia seperti dimuat syrney Morning Herald, Selasa 22 Februari 2011. "Yang jelas, kualitas harus dipertahankanHarus ada standar yang baik, ini tentang bekerja keras."
Source: