Pesawat Akrobatik Jatuh, Pilot Tewas
















Pesawat jenis Krestein Eagle (kupu-kupu) jatuh di perumahan warga, Jalan Galaxy, Tunggul Hitam, Padang. Pilot pesawat yang sedang melakukan atraksi akrobatik pun tewas.
GUSPA CHANIAGO dan DERI OKTAZULMI

Pesawat tersebut menunjukkan kebolehannya dalam Minang Aerosport Show 2011. Entah kenapa, pesawat berwarna putih itu tiba-tiba menukik ke bumi, Kamis (23/6) sekitar pukul 17.00 WIB.
Pesawat kecil dengan nomor landing N21H tersebut sebelumnya melakukan akrobatik yang memukau di langit Padang. Namun saat terbang menjulang ke angkasa, pesawat turun dengan suara hebat. Badan pesawat bergetar dan tidak mampu lagi naik.
Pesawat menghantam pohon rambutan di salah satu rumah di komplek TNI AU itu.
Warga yang melihat kejadian hanya bisa terpana dan kemudian berlarian ke lokasi jatuhnya pesawat. Puluhan personel TNI AU, kepolisian dan tim SAR langsung memberikan bantuan.
Pilot pesawat Kolonel (Purn) Zakaria Shaleha yang terjepit dikeluarkan dan dibawa ke Rumah Sakit M Djamil Padang. Namun, setiba di rumah sakit, pilot asal Malaysia itu menghembuskan napas terakhir.
Menurut saksi mata, Syafrizal, 46, ia melihat pesawat kupu-kupu itu menjulang ke langit biru, kemudian turun dengan cepatnya sambil putar-putar. Setelah itu naik lagi dengan gagahnya. Di saat menjulang kembali, pesawat melayang ke bawah seolah-olah mati mesin dan menukik dengan cepatnya.
Pesawat menghantam pohon rambutan sehingga patah dua, kemudian jatuh ke tanah. “Kalau tidak menghantam pohon, pesawat bisa meledak dan berkemungkinan adanya korban lain,” kata Syafrizal.
Setelah pilot dievakuasi, petugas sempat menyiagakan empat unit mobil pemadaman kebakaran, sebab avtur terlihat keluar dan dikhawatirkan akan meledak. Namun, sekitar 30 menit kemudian, tidak ada ledakan sehingga dibawa ke Pangkalan TNI AU Tabing, untuk diamankan.
Sebelum dibawa ke pangkalan TNI AU, puluhan personel menutup lokasi jatuhnya pesawat ringan itu, guna menghindari hal-hal tak diinginkan. Warga disuruh mundur dan menjauh dari lokasi, karena dikhawatirkan akan meledak.
Sementara empat unit mobil pemadaman kebakaran langsung menyirami bangkai pesawat karena dari mesin keluar asap hitam.
Walikota Padang Fauzi Bahar mengungkapkan kesedihannya atas peristiwa yang menimpa peserta Minang Aero Sport Show 2011 ini. Apa penyebab pesawat itu jatuh, menurut Fauzi masih dalam penyelidikan petugas.
Namun, dugaan sementara mesin pesawat mati saat menjulang di angkasa. Selain walikota, Kapolresta Padang Kombes M Seno Putro juga terlihat di lokasi kejadian.
Korban tewas Kolonel Zakaria, tak lain pilot Angkatan Udara (AU) Tentara Diraja Kerajaan Malaysia. Ia bermanuver di udara dengan pesawat lain bersama rekan dari AU Malaysia, Letkol Amran.

Wartawan diusir
Sejak pembukaan acara dua hari lalu, reporter di lapangan mengaku, panitia arogan. Ada wartawan yang diusir.
Terlepas dari semua itu, acara yang baru pertama kali diadakan di Padang ini, dinilai bagus untuk promosi wisata. Bahkan Gubernur Irwan Prayitno menjanjikan akan menganggarkan untuk iven kedua tahun depan dalam APBD Sumbar.
Acara ini diikuti 150 peserta dari berbagai daerah, termasuk dari Malaysia, Singapura, Thailand dan Australia.
Meski terjadi kecelakaan acara tetap dilanjutkan hingga 26 Juni mendatang.
Kegiatan Minang Aero Sport Show (MASS) dan Sumbar Expo 2011 di Bandara Tabing, dibuka Rabu (22/6).
Pembukaan ditandai pemukulan beduk oleh Gubernur, Irwan Prayitno bersama Komandan Lapangan Udara (Danlanud) Tabing, Letkol Penerbang Awang Kurniawan. (*)

sumber:PADANG - SINGGALANG