Bisnis Korporat Industri Finansial Market Data 2010, Orang Kaya China Hamburkan Uang Rp221 T

 http://media.vivanews.com/thumbs2/2009/07/16/73829_rupiah_300_225.jpg

Kalangan kaya China sepanjang tahun 2010 lalu dilaporkan telah membelanjakan uang sekitar US$26 miliar setara Rp221 triliun hanya untuk bersenang-senang.

Seperti dikutip VIVAnews dari laman forbes.com, wilayah Guangdong, Shanghai, Beijing, Zhejiang, dan Jiangsu selama ini tercatat sebagai kawasan dengan jumlah jutawan dan miliarder terbanyak di kawasan Asia.

Bersamaan dengan fasilitas khusus yang semakin sedikit, kalangan jetset China ini telah memberikan dampak signifikan pada pasar barang mewah dengan mengeluarkan belanja sebesar US$26 miliar selama tahun 2010.

Para miliarder China ini menghabiskan uang untuk membeli sejumlah barang mewah seperti mobil, kapal pesiar, pesawat jet pribadi, bahkan helikopter.

Tak hanya di dalam negeri, kalangan jetset China ini juga seringkali menghabiskan kekayaannya di luar negeri seperti berwisata ke Hamptons, menghabiskan seluruh persediaan dari koleksi Louis Vuitton, atau bahkan minum teh bersama pegolf ternama semacam Tiger Woods.

Sebuah situs Affinitychina.com adalah salah satu perusahaan yang berharap memperoleh keuntungan dari bertambahnya jumlah orang kaya China. Perusahaan ini menyediakan layanan privasi, penghargaan serta jaringan gaya hidup bagi orang kaya China yang ingin berkeliling dunia.

"Kami melayani bertambahnya jumlah warga China yang ingin berkeliling dunia, sebagian diantaranya baru pertama kali, untuk mencari pengalaman spesial yang bisa dibawa pulang," ujar CEO Affinity China, Christine Lu.

Affinity China dalam laporannya mencatat, dari jumlah penduduk sebanyak 1,3 miliar, China memiliki jumlah jutawan sebanyak 1 juta orang atau 3 kali lipat dari posisi tahun 2006 sebanyak 300 ribu orang.

Dengan kekayaan yang dimiliki miliarder dan jutawannya, China pada tahun 2010 tercatat sebagai pangsa pasar barang mewah terbesar kedua di dunia mengalahkan posisi Jepang.

Kalangan jetset China diketahui membelanjakan dana sebesar US$23 miliar untuk membeli barang mewah di saat tidak bekerja. Barang mewah ini dibeli saat mereka berada di bandara ataupun dalam pesawat. Bahkan rata-rata konsumen kaya China berusia rata-rata 20 tahun, atau lebih muda dibandingkan konsumen AS dan Jepang.

Lebih dari 50 persen barang mewah dibeli orang China dari luar negeri. Setidaknya tercatat 30 persen penjualan Burberrys di London berasal dari turis China. "Turis China menghabiskan uang belanja lebih banyak dibandingkan negara lain, rata-rata mereka menghabiskan US$7000. Kadang mereka membeli 20 tas Louis Vuitton sekali belanja," ungkap Laporan Affinity China tersebut.

Dalam laporannya juga disebutkan sebanyak 84 persen orang kaya China memiliki kendaraan mewah dan 67 persen dari pertumbuhan sektor mewah berasal dari konsumen baru pada tahun 2010.

Untuk kegiatan traveling, lebih dari 57 juta warga China melaksanakan perjalanan wisata pada tahun 2010. Pada 2015, diperkirakan lebih dari 100 juta warga China bakal berwisata ke luar negeri dengan menghabiskan lebih dari US$100 miliar.

China pada tahun 2010  telah mengambil alih pasar mobil terbesar di dunia yang sebelumnya diduduki oleh Amerika Serikat. China bahkan berencana membangun 56 Bandara baru dalam 5 tahun mendatang.

Negara Tirai Bambu ini juga diproyeksi memiliki populasi masyarakat kelas menengah sebanyak 200 juta orang pada akhir dekade ini. Pengguna internet China diketahui telah mencapai 457 juta orang. (eh) •



source: VIVAnews