Malaysia Usulkan Melayu Jadi Bahasa ASEAN

Bahasa Melayu mana yang diusulkan? Menteri Penerangan Malaysia tak menjawab.

   

Menteri Penerangan Malaysia, Rais Yatim  

Pejabat Malaysia mengusulkan Bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa resmi di kawasan Asia Tenggara. Keinginan muncul karena sekitar 300 juta orang di kawasan tersebut menggunakan Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia dalam percakapan sehari-hari.

Usul itu dilontarkan Menteri Penerangan, Komunikasi dan Budaya Malaysia, Rais Yatim.  Menurut dia, usulan itu didasarkan pada keinginan untuk menyandingkan Bahasa Melayu agar sejajar dengan bahasa dunia lainnya.

"Baik sekali kalau ada usaha kita untuk menyandingkan bahasa  Melayu dengan bahasa Jerman, Bahasa Perancis, Bahasa Arab, agar dia menjadi suatu lingua franca (bahasa pengantar)," kata Rais Yatim di Aula Gubernur Sumatera Barat, 23 September 2011.
Ia mengaku pandangan itu muncul setelah melakukan penelitian di Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, dan selatan Thailand yang menggunakan Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia sebagai percakapan sehari-hari. Hal ini dinilainya akan memberikan keuntungan bagi bangsa di Asia Tenggara.
Posisi Tawar
Menurut Rais penggunaan satu bahasa di kawasan nusantara (Asia Tenggara) dinilainya penting untuk memperkuat posisi tawar bangsa-bangsa yang ada di dalamnya. "Bahasa Melayu cukup kaya," kata Rais.

Terkait bahasa Melayu mana yang diusulkan sebagai bahasa bersama di kawasan ASEAN, Rais enggan untuk menjawabnya. Menurut dia hal ini masih perlu untuk dilakukan pengkajian-kajian untuk menyatukan bangsa rumpun Melayu yang mendiami kawasan di Asia Tenggara.

"Yang penting kita Bahasa Indonesia-Bahasa Melayu adalah bahasa serumpun," kata Rais. Ia berpendapat, untuk saat ini yang penting dilakukan adalah dengan membangun konteks persamaan dibanding mencari perbedaan. (ren)

 

source :vivanews.com