Bom di Solo Bisa Hancurkan Gedung Bertingkat

20110525_Bom_Di_Bandara_Juanda_Diamankan_Kopaska.jpg













SOLO – Bom yang ditemukan oleh Bejo Atmo Suwiryo (70) petugas sampah di Gondang Wetan RT 01 RW I Manahan Banjarsari Solo, Jumat (1/9/2011) lalu termasuk bom berdaya ledak tinggi atau high explosive.

Bahkan jika sampai rangkaian bom yang tak sengaja ditemukan itu meledak, kekuatannya bisa menghancurkan sebuah gedung bertingkat.

Hal itu diungkapkan oleh Pasiops Brigadir Mobil (Brimob) Detasemen C Pelopor Solo AKP Sartam yang mewakili Komandan Detasemen C Pelopor AKBP Sugiana. “Bom yang ditemukan kemarin berdaya ledak tinggi. Jika meledak, bisa menghancurkan satu gedung bertingkat. Beruntung bisa diamankan dan diledakkan lebih dulu oleh petugas,” katanya saat memberikan keterangan pada wartawan, Jumat (2/9/2011) malam.

Setelah dilaporkan, bom tersebut dievakuasi oleh petugas Brimob Detasemen C Pelopor Solo ke Mako Brimob Kompi IV, Grogol Sukoharjo dan diledakkan di situ sekitar pukul 17.00. AKP Sartam mengaku lega karena bom tersebut tak salah penanganan saat ditemukan.

Sebab jika sampai salah, bisa saja bom tersebut meledak ditempat dan melukai para jajarannya yang melakukan evakuasi.

Jika melihat bentuk rangkaiannya, diperkirakan perakit bom adalah seorang profesional yang mengetahui detail cara membuat sebuah bom. “Rangkaian bom yang tergolong rapi tersebut dibuat oleh orang yang sudah ahli dalam bidangnya,” katanya lagi.

Rangkaian bom yang ditemukan terdiri dari empat buah pipa pralon ukuran tiga perempat dim. Panjangnya sekitar 17 centimeter terbungkus kertas warna coklat.

Masing masing pipa berisi bubuk peledak tertutup rapat dan diikat dua kawat tembaga. Sementara itu, timernya berupa jam tangan merk
eksplosiver berwarna orange. Sementara pemicu atau detonatornya terdiri dari satu buah rangkaian elektro.

Rangkain tersebut terdiri elcho, transistor, resistor, trafo, dioda, serta tiga utas kabel berwarna hitam, kuning, dan biru.

AKP Sartam menduga, rangkain bom tersebut menjadi alat intruksi oleh seorang pelatih untuk mengajarkan bagaimana membuat bom pada anak didiknya. Pihak berwajib sendiri belum menetapkan siapa yang menjadi tersangka dan motifnya apa.

“Sampai saat ini kami masih mendalami untuk mengetahui asal bom tersebut termasuk motif pembuatannya,” tegasnya.

Terkait penemuan tersebut, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dan segera melapor ke pihak berwajib jika menemukan benda mencurigakan. Ia juga meminta masyarakat tak melakukan tindakan apapun jika menemukan benda mirip bom di lingkungan sekitarnya. “Jangan dipindah-pindah apalagi diotak-atik. Masyarakat yang menemukan (benda mencurigakan) cukup membiarkan saja dan segera lapor polisi,” imbaunya. (*)







Sumber : Tribunnews dan 
vivanews.com