Parahu Naga

Perahu Naga
Perahu Naga













PADANG - Padang tak lagi menjadi kota menakutkan karena gempa dan ancaman tsunaminya. Kota ini, kembali mengeliat dari kehancuran pasca gempa 2009 secara perlahan tapi pasti.
Berbagai iven pun mulai digelar, baik tingkat lokal, nasional maupun internasional seperti Dragon Boat Internasional Festival (perlombaan internasional perahu naga-red) yang baru saja usai setelah digelar 21-24 Juli di Banjir Kanal GOR H. Agus Salim Padang

Sejak 2002 hingga kini, telah sembilan kali digelar dragon boat itu yang diikuti banyak tim dayung dalam dan luar negeri. Kendati Riau yang menjadi juara umum dalam Dragon Boat Internasional ke IX tersebut, namun tak membuat Kota Padang patah arang malahan semakin ‘melecut’ Kota Padang dan Sumbar untuk berlatih lebih giat dan meraih prestasi yang lebih gemilang pula ke depannya.

Dragon Boat Internasional IX ini digelar untuk memeriahkan HUT Kota Padang ke-342 dan RI ke-66 yang digelar bersamaan dengan pasar rakyat di kawasan GOR itu.
Walikota Fauzi Bahar mengatakan, kegiatan ini selain memacu prestasi para atlet dayung Kota Padang, juga menumbuhkembangkan olahraga dayung dan sekaligus membuka ruang untuk pertumbuhan ekonomi terutama buat para pedagang melalui pasar rakyat itu.
Olahraga dayung perahu naga sangat disambut antusias oleh masyarakat Kota Padang dengan datang membludaknya ke kawasan GOR H. Agus Salim menyaksikan perlombaan itu dari pagi hingga sore hari dan rela berpanas-panasan menyaksikannya. Tak sedikit orangtua membawa anaknya menyaksikan perlombaan tersebut, termasuk ibu hamil membawa janinnya ke tepian Bandar Bekali dengan berharap anaknya akan menjadi atlet dayung juga.
“Tak masalah bagi saya jauh-jauh berjalan ke GOR ini walaupun dalam keadaan hamil asalkan bisa lihat perlombaan perahu naga. Mana tau nanti, bayi saya lahir menjadi atlet dayung juga,” ujar Wanti, seorang ibu yang tengah hamil tua.

Peserta
Menteri Perhubungan diwakili Staf Ahli Bidang Regulasi dan Keselamatan Perhubungan, Budhi Muliawan Suyitno membuka secara resmi alek akbar tahunan Pemko Padang itu dan ditutup oleh KASAL yang diwakili Danlantamal II, Laksamana Pertama Aswad.
Pada Dragon Boat IX ini diikuti 29 tim. Yaitu dari luar negeri 4 tim, luar Sumbar 7 tim, dalam provinsi 6 tim dan dari kesatuan 12 tim. Dari dalam negeri antara lain, Podsi Bengkalis, Riau, Kampar, SMA Olahraga Pekanbaru, Podsi Kab. Kuansing, SMK Lusiana Kabupaten Tangerang, Podsi Papua Barat.
Dari kesatuan, Marwil Tim Surabaya, Marinis Cilandak, Dolphin, Arwana, Kolonlamil Jakarta, Satlinlamil Jakarta, Armabar Jakarta, Lantamal 1 Medan, Lantamal II Padang, Yonif 133/ YS Padang, Yonif 131/ BS Payakumbuh, Brimob Polda Sumbar, Satpol Air Polda Sumbar.
Dari luar negeri, Club Tasik Malaysia, Polisi Diraja Malaysia, Putra Jaya Malaysia. Dari Sumbar, Podsi Agam, Kota Padang, Dishub Kota Padang, SMP 31 Padang, SMKN 10 Padang, Podsi Sumbar
Yang dipertandingkan delapan nomor cabang, yaitu nomor 800 meter putra 22 pendayung, 800 meter putri 22 pendayung, 800 meter campuran 22 pendayung, 800 meter putra 12 pendayung, 800 meter putri 12 pendayung, 800 meter campuran 12 pendayung serta 800 meter putra 12 pendayung antar kesatuan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mempertahankan budaya luhur Nenek Moyang sebagai salah satu bangsa Bahari, memperkenalkan budaya Masyarakat Minang di mata internasional, mempromosikan potensi pariwisata Sumatra Barat dan Kota Padang, dan barometer prestasi atlet dayung Kota Padang, serta menumbuhkan jiwa sportivitas yang tinggi serta membangun kerjasama dan setiakawan.

Hadiah yang diperebutkan berupa, piala Bergilir Menteri Kelautan dan Perikanan RI, dan piala tetap dari Menteri Kebudayaan dan Pariwisata RI, Menhub RI, Menegpora RI, Pangarmabar, Pangdam I Bukit Barisan, Gubernur Sumbar dan Kapolda Sumbar. Juga Bonus Berupa Uang Tunai total Rp150.000.000.

source : singgalang